-> Pengertian VOIP
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon
VoIP mereduksi biaya mereduksi biaya percakapan sampai 60%. Sebagai contoh, tarif percakapan lewat telepon kabel di Amerika Serikat Rp 6.000/menit atau US$ 66 sen, sementara tarif VoIP hanya Rp 1.300/menit atau sekitar US$ 14 sen. Selain Reduksi biaya, VoIP juga menyederhanakan sistem, memudahkan OAM dan mendukung aplikasi multimedia.
Dari gambar disamping VoIP menyediakan layanan voice Phone-to-Phone, Computer-to-Phone atau Computer-to-Computer. Selain layanan voice, VoIP juga dapat digunakan untuk fax (Fax over Internet Protocol). Layanan internet existing juga diperkaya dengan layanan web based voice. VoIP juga mendukung layanan Interactif voice response, Call center integration, dan Video conference
-> Sejarah VOIP
- 1876 Penemuan Telepon (Alexander Grahamm Bell)
- 1915 Telepon menghubungkan benua-benua besa. contohnya POTS (Plain Old Telephone Systems) dan PSTN (Public Switched Telephone Networks)
- 1973 ARPANET/Network Voice Protocol (experimental)
- 1995 Volcatec "Internet Phone" on PC486/33, modem, souncard, mic, tape-half-duplex, kualitas suara rendah
- 1996 Perkembangan Digital Signal Processor (DSP)
- 1997 VOIP mulai memasuki pasar global
- 2000 Mulai diterima oleh masyarakat luas
- sekarang Contoh: Telpon ke telpon selular di AS dari telp rumah di Indonesia hanya Rp. 250/mnt
-> Cara Kerja VOIP
Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (analog to digital converter), kemudian ditransmisikan, dan penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (digital to analog converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan dipulihkan kembali dalam bentuk voice dipenerima.
Format digital lebih mudah dikendaikan ; dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik.dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog.
TCP/IP networks dibuat atas packet-packet IP yang terdiri atas header (berfungsi mengatur komunikasi) dan memuat kedalam data yang akan dikirim: VoIP menggunakan tekhnologi ini untuk melewati jaringan dan sampai di tujuan.
-> Standarisasi dan Struktur VoIP
Implementasi VoIP dikaji di dalam Forum VoIP, yang merupakan konsorsium telekonference multimedia internasional. Pesertanya antara lain Cisco Systems Inc, 3Com, Action Consulting, Creative Labs, Dialogic, MICOM Communications, Microsoft, NetSpeak, Nortel, Nuera Communications, Octel, U.S. Robotics, Vienna Systems, Vocaltec, dan Voxware. Forum VoIP bertugas menyusun pedoman baku, mencari peluang untuk meningkatkan interoperabilitas dan kualitas, serta menyusun bakuan penomoran. Ini bukan soal mudah di dunia IP.
Forum VoIP telah menyusun "Service Interoperability Implementation Agreement" (SIIA) sebagai acuan perancangan software client dan gateway yang memungkinkan terbentuknya interoperabilitas. Namun dokumen ini masih sering diubah-ubah.
Struktur
SIIA menyusun VoIP dalam tiga elemen :
• VoIP Operational Environment
• VoIP Stack
• CMA: Call Management Agent
Menurut SIIA, pemaketan suara akan menggunakan bakuan ITU-T H.323. Standar ini mendefinisikan pengangkutan suara, data, dan video melalui network IP, termasuk kompresi dan dekompresinya. Standar ini juga mendefinisikan bagaimana trafik yang peka terhadap delay (yaitu suara dan video) harus memperoleh prioritas agar lebih mendekati real time. RSVP, reservation protocol, merupakan protokol yang serupa di dunia IP, digunakan untuk pencadangan bandwidth.
Persinyalan antar elemen dilakukan melalui protokol ITU-T Q.931 yang merupakan bagian dari H.323. Setiap elemen harus melakukan konversi persinyalan setempat menjadi persinyalan H.323/Q.931 di backbone. Kebutuhan lain seperti reproduksi DTMF telah dimasukkan juga untuk menjaga keterhubungan dengan telefoni tradisional.
H.323 belum meliputi sistem informasi direktori. Maka SIIA menambahkan layanan direktori dan pengelolaan call yang disebut Call management Agent System (CMAS). CMAS memadukan layanan direktori exist seperti LDAP dengan mekanisme pengalamatan IP yang dinamis.
Proses digital signal processor (DSP),pada VoIP, bagian voice signal diubah kebentuk frames dan disimpan dalam bentuk voice packets. Dan voice packets akan ditransportasikan menggunakan IP melalui jaringan: H.323 (ITU), MGCP (level 3,Bellcore, Cisco, Nortel), MEGACO/H.GCP (IETF), SIP (IETF), T.38 (ITU), SIGTRAN (IETF), Skinny (Cisco) etc.
Secara garis besar standar Voice over IP dari site www.Protocols.com :
Signaling
H.323
H.323
Megaco H.248
Gateway Control Protocol
MGCP
Media Gateway Control Protocol
RVP over IP
Remote Voice Protocol Over IP Specification
SAPv2
Session Announcement Protocol
SGCP
Simple Gateway Control Protocol
SIP
Session Initiation Protocol
Skinny
Skinny Client Control Protocol (Cisco)
Media
DVB
Digital Video Broadcasting
H.261
Video stream for transport using the real-time transport
H.263
Bitstream in the Real-time Transport Protocol
RTCP
RTP Control protocol
RTP
Real-Time Transport
Video
Standard Algorithm Bit Rate (Kbit/s) Picture Quality
H.261
Discrete cosine transform (DCT) with motion compensation px64 (p=# of ISDN B channels) Low
H.263
Improved version of H.261 Various Medium
Gateway Control
ITU
H.GCP Proposed recommendations for gateway control protocol
IETF
Internet Draft MGCP: Media gateway control protocol
Internet Draft MEGACO protocol
Draft SGCP: Simple gateway control protocol
Internet Draft IPDC: IP device control
Media Transport
IETF
RFC 1889 RTP: Real-time transport protocol
RFC 1889 RTCP: Real-time transport control protocol
RFC 2326 RTSP: Real-time streaming protocol
Media Encoding
ITU
Voice
Standard Algorithm Bit Rate (Kbit/s) Typical end-to-
end delay (ms)
(excluding
channel delay) Resultant Voice Quality
G.711 PCM 48, 56, 64 <<1 Excellent
G.723.1 MPE/ACELP 5.3, 6.3 67-97 Good(6.3), Fair(5.3)
H.728 LD-CELP 16 <<2 Good
G.729 CS-ACELP 8 25-35 Good
G.729
annex A CS-ACELP 8 25-35 Good
G.722 Sub-band ADPCM 48, 56, 64 <<2 Good
G.726 ADPCM 16,24,32,40 60 Good(40), Fair(24)
G.727 AEDPCM 16, 24, 32, 40 60 Good(40), Fair (24)
--->Quality of Service
Beberapa hal yang digunakan untuk mengetahui sebuah kualitas dari IP net melalui beberapa metode antara lain :delay (penundaan), jitter, echo (gema suara), congestion (kemacetan data), packet loss (data yang hilang), dan paket yang tidak sesuai pad penerima.Pada VoIP delay merupakan masalah yang paling sensitive.
Ada beberapa metode dan algoritma yang digunakan untuk mengevaluasi QoS :
PSQM (ITU P.861)
PAMS (BT)
PESQ
Dimana ketiga metode tersebut berdasarka kualitas suara yang dapat di dengar oleh telingga manusia.dengan pembaerian nilai 1 (untuk hasil yang buruk) dan 5 (hasil yang baik).
Services
Beberapa pelayanan yang diberikan melalui VoIP berdasarkan permintaan pasar :
Phone to phone, PC to phone, phone to PC, fax to e-mail, e-mail to fax, fax to fax, voice to e-mail, IP Phone, transparent CCS (TCCS), toll free number (1-800), class services, call center applications, VPN, Unified Messaging, Wireless Connectivity, IN Applications using SS7, IP PABX and soft switch implementations.
-> Firewall dan Packetized Voice
Firewall dengan VoIp mempunyai relasi yang tidak selalu seirama, pada layanan real-time(real time service), VoIP berupaya menekan supaya tidak ada delay, tapi keadaan firewall harus memproses dulu VoIP packet yang dibebankan, maka bisa akan terjadi traffic flow. H.323 dan SIP mempercayakan kepada TCP untuk signaling dan call setup. Dan UDP untuk media paket. Dengan H.323 dan SIP firewall mengerti kapan port akan di open atau di close untuk VoIp traffic, port akan di open selama ada call.
Bagaimanapun juga VoIP akan menggunakan Real Time Protocol (RTP) untuk menyampaikan media paket., kelebihannya disini RTP dapat menggunakan berbagai port sembarang mulai dari 1024 sampai 65,5534. Masalah akan muncul juga jika terjadi pertambahan volume panggilan (call volume). Lacour (Netscreen) berpendapat bahwa voice traffic dapat mempengaruhi kinerja proses load di firewall, hal .disini voice traffic dapat mengetahui voice packet dilakukan H.323 dan pesan dari SIP ( SIP messaging). Jika jumlah call bertambah banyak, firewall akan bekerja keras ( delaying packet) dan kualitas voice akan mengalami degradasi sekitar 50 – 100 millisecond.
Ukuran paket yang dikirimkan juga mempengaruhi performance firewall, ketika peralatan networking cukup comfortable dalam menangani paket yang besar, maka untuk menangani paket yang berukuran lebih kecil akan membuat kolaps, biasanya voice traffic berukuran antara 50 bytes – 200 bytes. Firewall bisa mendukung (support interface) 100Mbit/sec, akan tetapi CPU akan mengalami max outway sebelum 50 byte paket, jika kita merasa ternyata firewall tidak bisa cukup bagus dalam menjalankan jobnya, salah satu solusinya adalah tunnel voice traffic menggunakan IP Sec VPN tunnel, bagaimanapun ini juga memerlukan power di VPN gateway untuk menjamin bahwa enkripsi dan dekripsi tidak memberi kontribusi dal hal call latency.
Pilihan lain dapat menggunakan device untuk menangani traffic multimedia, yaitu dengan membuat proxy – proxy VoIP dan firewall yang akan mengambil beban dari proses dari traffic multimedia.
-> Kelebihan dan Kekurangan VOIP
Flexibility
Dengan VoIP, anda dapat melakukan panggilan darimana saja yang memilki broadband connectivity. Dengan kata lain IP Phones or ATAs broadcast harus terhubung dengan internet. Para business man dapat membawa phones or ATAs mereka didalam perjalanan untuk memudahkan peng-aksesan teleponn rumah. Alternative yang lain adalah Softphone yang merupakan client software yanh mendukung layanan VoIP.
Price
Banyak perusahaan VoIP yang menawarkan harga per orang hanya membutuhkan biaya Rp. 150-200.000 / bulan / orang flat rate untuk menggunakan Internet telepon dan menelepon ke manapun di seluruh dunia ini.
Banyak perusahaan VoIP menyediakan features seperti telepon biasa.dengan beberapa penambahan. Antara lain:
• Caller ID
• Call waiting
• Call transfer
• Repeat dial
• Return call
• Three-way calling
• Etc
VoIP better than PSTN?
Ketika menggunakan jalur PSTN, ada sebuah kompensasi yang harus dibayar. Semakin lama waktu yang digunakan (telepon) maka semakin mahal yang harus dibyar. Dan sebagai tambahan bahwa tidak bisa melakukan pembicaraan lebih dari satu orang.
Sebaliknya VoIP, pembicaraan dapat dilakukan lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan (dalam hal ini orang yang terlibat harus terhubung ke Internet) dan pada waktu yang bersamaan dapat melakukan pertukaran data (seperti gambar dan video ). VoIP mereduksi biaya percakapan sampai 60%. Sebagai contoh, tarif percakapan lewat telepon kabel di Amerika Serikat Rp 6.000/menit atau US$ 66 sen, sementara tarif VoIP hanya Rp 1.300/menit atau sekitar US$ 14 sen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar